dipenyulingan – penyulingan tradisional.Penyulingan India, Vietnam dan Thailand umumnya setelah proses penyerbukan kayu berhasil dilakukan, maka serbuk kayu nantinya akan direndam dalam tong air dengan waktu tertentu, biasanya kisaran 3 – 4 hari lama perendaman.Proses perendaman ini bertujuan untuk melunakan jaringan glandula yang melapisi minyak pada kayu. Sehingga nantinya diharapkan air yang menjadi uap akan lebih mudah mengangkut minyak yang terdapat dalam bahan baku.
Efek dari perendaman kayu ini akan berdampak pada aroma minyak yang dihasilkan, yakni memiliki aroma seperti kotoran hewan yang menyengat. Dari kadar kualitas, maka minyak yang dihasilkan dari proses ini kurang baik karena beberapa komponen ester yang membentuk wangi khas akan berubah menjadi komponen golongan aldehid yang memiliki aroma tengik. Namun karena sudah dilakukan beratus–ratus tahun, minyak dengan perlakuan seperti ini pun memiliki penggemar tersendiri dan harganya relative lebih murah.
Proses penyulingan standar minyak gaharu dilakukan kurang lebih selama 72 jam non stop. Namun lamanya proses penyulingan bergantung pada perkiraan rendemen minyak yang terkandung dalam bahan. Proses penyulingan bisa lebih lama atau lebih cepat.
Proses penyulingan dimulai dengan preparasi bahan. Pertama, bahan dikering anginkan supaya kadar air dalam bahan berkurang. Maksud dari pengeringan ini adalah untuk memperkecil efek hydrodifusi saat proses penyulingan berlangsung. Bila terlalu basah akan mengakibatkan proses penyulingan kurang baik karena titik minyak dalam bahan memiliki berat jenis yang lebih berat daripada uap sehingga minyak yang terangkat menjadi sedikit. Setelah dikeringkan maka material bahan selanjutnya kita kominusi untuk memperlebar luas permukaan. Semakin lebar luas permukaan maka semakin besar kemungkinan untuk mengangkut minyak dari bahan lebih besar.
Setelah bahan siap, maka bahan dimasukan kedalam ketel. Pada fase ini penataan bahan sangat mempengaruhi jalannya jalur distribusi uap pada saat penyulingan. Bila tidak baik dalam penataan kemungkinan besar akan terjadi ratholes sehingga proses kurang sempurna(berlaku pada penyulingan uap dan uap air). Sedangkan pada penyulingan air atau rebus bahan baku direndam dengan air hingga bahan dapat berputar di dalam ketel.
Setelah selesai maka api dapat dinyalakan untuk proses pemasakan. Proses pemasakan yang baik akan menghasilkan minyak dengan aroma yang baik pula. Suhu biasanya dijaga dikisaran 86-98°C. Bila menggunakan tekanan diusahakan dibawah 1barr. Penggunaan tekanan yang berlebihan akan mengakibatkan minyak yang dihasilkan gosong dan kualitas minyak buruk. Setelah 72 jam proses penyulingan maka proses dihentikan. Proses pemanenan harap dilakukan dengan hati – hati dan usahakan sedikit mungkin air destilat terperangkap kedalam minyak. Pasca penyulingan, minyak yang didapatkan tentu tidak bersih sepenuhnya. Masih terdapat serbuk-serbuk gaharu yang terperangkap dalam minyak. Untuk membersihkannya, minyak cukup dijemur dipanas matahari selama10-15menit dalam botol tertutup.
Proses pemurnian minyak gaharu dari serbuk dan air yang tertinggal dalam minyak
Setelah minyak bersih maka, minyak siap dikemas dan dipasarkan, atau disimpan terlebih dahulu supaya minyak lebih tua dan menghasilkan aroma yang lebih baik lagi.